Artikel Ramadhan

31 Oktober 2007 |

Menjelang Ramadhan, kulihat banyak anak-anak sekolah atau organisasi keagamaan/kemasyarakatan melakukan tarhib Ramadhan keliling kota, memberi peringatan akan datangnya bulan mulia, bulan suci Ramadhan. Mereka membawa poster-poster yang berisi pesan peringatan dan himbauan, baik kepada peribadi, masyarakat, maupun institusi pemerintah, berisi anjuran agar mengisi bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan menghimbau aparat pemerintah untuk turut menjaga ketertiban dan kekhusyukan bulan suci.

Dari poster-poster yang kubaca, ada satu poster yang unik dan menarikan perhatianku. Semula saya berpikir, pembuat poster itu hanya asal bikin saja, kerana bisa jadi hanya ingin menisbatkan pada organisasi tertentu. Tetapi kemudian hatiku tercenung, bisa jadi bahwa apa yang ditulis pada poster itu adalah benar adanya. Poster yang bertulis “Ramadhan Untuk Semua” itu membuatku berpikir dan berenung, bagaimana saya bisa memahaminya dan hikmah apa yang terkandung di balik kata-kata itu.

Saya berpikir, Puasa Ramadhan adalah panggilan bagi orang-orang beriman, sebagaimana sesuai dengan ayat yang selalu dikutip dalam ceramah bulan di Ramadhan (QS 2: 183). Orang-orang tidak beriman (kafir/munafik), alih-alih memenuhi panggilan untuk berpuasa, kadang mereka melakukan tindakan tidak kooperatif dalam memuliakan bulan suci dan menghormati orang-orang mukmin.

Rasulullah SAW diutus ke dunia adalah dalam rangka memberi rahmat dan kemanfaatan bagi seluruh alam. Berpuasa di bulan Ramadhan adalah bagian dari pilar Islam, yang merupakan risalah Rasulullah SAW tersebut. Dengan demikian tentu Ramadhan memiliki kemanfaatan bagi mereka juga. Rasanya kalimat ‘Ramadhan Untuk Semua’ itu sudah selaras dengan misi pengutusan Rasulullah SAW tersebut.

Terkandung hikmah, bahwa boleh jadi, saya selama ini salah dan kurang bijak dalam melihat keuniversalan dienul Islam itu sendiri. Ketidakbijakan inilah yang kadang menimbulkan perpecahan dan ketidaknyaman bagi kelompok lain. Terutama bagi saudara muslim, kadang kita bersikap keras dalam menyampaikan kebenaran tentang Islam. Akibatnya mereka bukan malah simpati, tetapi makin menjauh. Saya mendapatkan pelajaran bahwa seharusnyalah kita bijak menyikapi perbezaan dan cerdas menyikapi persamaan. Kita kurangi kesenjangan perbezaan yang ada, dan kita tingkatkan segi-segi persamaan untuk disinergikan membentuk kekuatan.

Kita patut belajar pada Rasulullah SAW yang telah mencontohkan bagaimana mengkombinasikan keragaman yang terjadi di Madinah, kemudian memadukan segi-segi persamaan itu untuk membentuk kekuatan. Saudara-saudara kita yang telah mengikrarkan diri sebagai muslim, bagaimanapun adalah saudara kita dan mereka memiliki hak atas persaudaraan sesama muslim. Sedangkan mereka kaum non-muslim, kita menunjukkan penghormatan dan simpati, sepanjang mereka tidak mengganggu dan bertindak provokatif.

Ramadhan adalah bulan untuk menunjukkan kepedulian. Kepedulian untuk merasakan dan menghilangkan penderitaan saudara, dan kepedulian untuk berbagi kebahagiaan dengan saudara. Dimensi ini seperti layaknya dimensi sabar dan syukur, yang tidak terpisahkan dalam kehidupan seorang muslim.

Jika kita ditimpa ujian kesabaran, yakinlah bahwa masih banyak saudara kita yang lebih menderita. Sebulan penuh kita melakukan puasa, menahan lapar dan haus sepanjang pagi dan siang. Sebenarnya kita dilatih untuk peduli dan merasakan apa yang terjadi pada saudara kita yang memiliki kekurangan. Kita, mungkin hanya sebulan merasakan lapar dan dahaga, tapi diluar sana, bisa jadi teramat banyak yang setiap hari menahan lapar, sudah terbiasa hidup dengan amat kesulitan dan memprihatinkan. Kewajiban kita-lah untuk memberdayakan mereka, bukan untuk Ramadhan ini saja, tetapi untuk seterusnya secara berkesinambungan.

Jika kita mendapatkan suatu kenikmatan, yakinlah bahwa kenikmatan itu harus didayagunakan untuk manfaat yang lebih besar. Sebulan penuh juga kita meraih kebaikan dan keagungan Ramadhan. Kita mengisi detik-detik harinya dengan ibadah dan kebaikan dan kita merasakan kenikmatan dan keindahannya. Dalam kondisi inipun, sebenarnya kita dilatih untuk peduli dan berempati terhadap saudara kita yang memiliki kelemahan iman. Kita merasakan kenikmatan yang luar biasa, kita banyak mendulang pahala kebaikan, tapi diluar sana, bisa jadi teramat banyak dari saudara kita yang setiap hari berkubang dengan kemaksiyatan, kelalaian, kesia-siaan, dan hura-hura. Kewajiban kitalah untuk beramar ma’ruf, mengingatkan kepada kebaikan, dan membina mereka, bukan untuk Ramadhan ini saja, tetapi untuk seterusnya secara berkesinambungan.

Kita tentu tidak puas dengan sekadar memberi makanan bagi orang berbuka, menginfaqkan harta kepada saudara yang memerlukan. Tetapi alangkah lebih pedulinya kita, jika kita membina mereka, menunjukkan jalan-jalan keselamatan. Jika kita memberi makan hanya untuk menyelamatkan mereka dari derita kelaparan yang hanya relatif sebentar. Sesungguhnya, jika kita tunjukkan mereka pada jalan kebaikan dan ampunan Allah, maka kita menyelamatkan dari derita akhirat yang berkepanjangan.

Syurga Allah itu seluas langit dan bumi. Alangkah sayangnya, seandainya syurga yang demikian luasnya itu hanya sebagian kecil dari kita saja yang menjadi penghuniya. Tentu kita ingin berbagi dengan yang lain.

Apa manfaat Ramadhan bagi non muslim? Ramadhan adalah bulan taqwa. Suasana aman dan kondusif tercipta di bulan tersebut. Bukankah semua warga bangsa menginginkan kondisi yang demikian? Dengan kondisi yang aman maka aktiviti mereka dalam perniagaan atau aktiviti lain juga aman. Tiada dinafikan bahwa keinginan muslim pada bulan puasa meningkat dan kaum muslimin adalah menjadi sumber pundi-pundi kewangan mereka. Ini bererti suasana Ramadhan memberikan kemanfaatan bagi mereka. Kemudian, bagaimanapun mereka adalah warga yang perlu kita dakwahi dan diberikan penjelasan yang benar tentang Islam. Kerana kebanyakan mereka memiliki persepsi negatif yang didasarkan ketidak-tahuan dan kecurigaan. Saya yakin jika kita makin sering bermuamalah dan menunjukkan identiti keIslaman yang benar, maka mereka akan lebih yakin kepada kita dan menjadi pendukungnya.

Saya belajar dari kasus palestina, di mana mereka menang justru dari kantong-kantong kristian. Kenapa? Kerana mereka telah mengetahui siapa Hamas yang sebenarnya dibanding Amerika. Nah, hal-hal demikian tidak salahnya kita optimalkan di dalam bulan Ramadhan. Kerana salah satu nilai Ramadhan adalah menyebarkan nilai-nilai kebaikan.

Pada akhirnya saya memahami, dan memuji poster tersebut. Ramadhan memang adalah untuk semua. Ramadhan memberi rahmat dan kebaikan dan menyebar kedamaian untuk semua. Subhanallah. Alangkah mulianya Islam, alangkah mulianya Ramadhan.
Selamat menunaikan Ibadah Puasa. Semoga Allah memberi keistiqomahan untuk mengisi setiap detik harinya dengan ibadah dan kebaikan. Semoga Allah memberikan pengampunan dan syurga-Nya. Amin ya Rabb al-‘alamin.

Kegiatan Ramadhan

28 Oktober 2007 |

Marahaban Yaa Ramadhan....!!!!!! Mari kita sambut bulan yang penuh berkah ini dengan kegembiraan, karena dibulan Rhamadan ini semua amal perbuatanm kita akan dilipatgandakan....... Karena sesungguhnya orang berpuasa karena semata - mata mencari ridho Allah maka, orang tersebut akan diampuni dosanya yang telah lalu. Sekarang,, apakah kita termasuk kedalam orang - orang seperti itu...,,, itu hanya bisa dijawab oleh diri kita masing - masing.

Ngomong - ngomong soal puasa, sayapun melaksanakannya sama seperti orang - orang muslim lainnya,,,....
               Diminggu pertama.......
                               Minggu pertama dibulan ramadhan, saya diberikan libur oleh sekolah 1 minggu. Nah diminggu pertama ini tepatnya tanggal 13 sept kegiatan saya sama seperti umat muslim lainnya yakni berpuasa,, nah diminggu peratma ini saya nggk terlalu banyak kegiatan alias ngnggur di rimah az...... Dari mulai bangun waktu sahur n dari pagi ampe sore diisi sama maen game, tidur
 n baca2 buku dikit. Diwaktu seminggu itu k hampir ngelakuin kegiatan yang sama,,,, jadi hampier nggk ada bedanya.....O iy diminggu itu k jarang keluar rumah alias jarang maen diluar rumah, alnya k pengen menikmati kehidupan dirumah dari pagi ampe pagi lagi.
                Diminggu kedua
                                Minggu kedua adalah minggu dimana k nggk bisa ngelakuin apa yang bisa dilakuin diminggu pertama...... Itu tidak lain tidak bukan karena udah waktunya skull n waktunya mikir - mikir lagi alias bikin kepala ngebul,,,,.... tapi dibulan ramadhan ini untungnya ada pengurangan waktu jam mikir - mikir alias bikin kepala ngebul,,, yaitu dari mulai pagi tepatnya jam 08.00 ampe jam 12.30......
Diminggu ini dari mulai hari pertama ampe hari terakhir sekolah dibulan ramadhan,, k harus tambah kgiatan yakni nyiapin buku - buku waktu malm, mandi pagi - pagi, mikir di skull n ngg lupa ngerjain tugas - tugas yang dikasi guru.... key kesimpulanya minggu kedua ini adalah dimana k harus mikirin pelajaran.
                Diminggu ketiga
                                Minggu ketiga adalah dimana k harus ngikutin pesantren kilat di skull,,,, diminggu ketiga ini emang sie nggk belajar pengetahuan umum,,, melainkan belajar tentang ilmu - ilmu keagamaan...... Masuk k skull d perlambat lagi yakni jam 09.00,, dijam pertama semua siswa wajib pergi ke aula sekolah buat ngedengerin prnceramah,,, n penceramahnya itu dari guru skull SMA AMQ..... Nah inilah salah satu kelebihan sekolah di AMQ,,, guru - gurunya bukan cuma pinter ngajar ilmu umum,,,, tapi pinter juga ngajar keaagamaan... key balik lagi ke topik,,,, di kgiatan itu, semua siswa harus ngedengerin penceramah kira - kira ampe jam???? lupa lai eum...... tapi pokoknya nggk nglbihin waktu zuhur....... karena udah acara tausyah selesai, dilanjut lagi sama pngumuman2,,,, setelah itu barulah melaksanakan shalat berjamaah,, tunggu2..... jangan dulu pulang!!!!! karena ada acara lagi setelah shalat zuhur,,, acaranya berupa kegiatan2 dan perlombaan2 dari ROHIS... Acara itu berlangsung dari mulai jam 13.00 ampe kurang lebih jam 15.00,,,, n ada beberapa hari k nggk ikutan acara itu,, itu karena k pikir k juga peserta..... tapi setelah adanya pengabsenan.... sy pun mulai mngikuti acara tersebut...... dan berprofesi sebagai penonton.........
                 Diminggu keempat         
                                Diminggu keempat ini sy dan semua siswa mendapatkan liburan kembali....
Diliburan ini sy kembali enjoy,,, n diminggu keempat ini slalu ad tmen yang maen k rumah buat ngerjain THR alias tugas hari raya tapi dtambah sama maen2 keluar.... Intinya di minggu keempat ini k enjoy2 az,,,, sampe liburan berakhir....   

O iy,,,, "Minal aidzin wal fa izin az wat semuanya...." thks!!!!!!!!